Isnin, 18 Mei 2009

Kekuatan Cinta



Cinta memiliki kekuatan luar biasa yang tersembunyi di dalamnya. Kekuatannya tidak terlihat, namun di balik kelembutannya, tersimpan energi yang besar.Kamu mungkin sering mendengar mengenai hal ini. Cerita roman sering menyinggung hal ini. Seperti kalimat yang berkata, “akan kulakukan apapun untukmu”; “akan kusebrangi lautan dan kudaki gunung untukmu”; dan hal-hal yang semacam itu. Mungkin terdengar klise, tapi hal itu tidaklah mustahil.
Motivasi Perubahan
Umumnya, mereka yang mencintai seseorang akan melakukan usaha yang semaksimal mungkin untuk mendekati/menyesuaikan diri dengan orang yang mereka cintai. Membaca buku-buku favoritnya, mendengar musik-musik yang mereka suka, meniru gaya berpakaian, dan membuat hobi/ketertarikan/minat orang yang mereka suka sebagai minat mereka sendiri.Semakin besar rasa cintanya, maka mereka akan semakin patuh kepada yang dicintainya, akan melakukan apa yang dikatakan, akan bertingkah sesuai yang diinginkan, pendek kata, akan menjadi apa yang mereka inginkan.Dan semua hal itu dilakukan secara suka rela, tanpa paksaan. Hanya ada satu keinginan/harapan, bahwa orang yang mereka cintai, berbahagia dengan apa yang telah mereka lakukan.
Sumber Kesabaran
Kamu mencintai dia lebih dari cintamu pada dirimu sendiri. Kamu rela menderita dan sengsara, untuk mereka.Semua hal yang ada, tidaklah berarti, jika tanpa mereka (yang dicinta).
Bayangan di Kepala
Seakan-akan semua hal di hidupmu, terhubung dengan dirinya. Bayangan dirinya memenuhi kepala. Nama tersebut di lisanmu. Dirimu tidak dapat melepaskan diri dari dirinya, jauh maupun dekat.
Cinta Allah dan Rasulullah
Sebagai seorang muslim, kita harus memberikan cinta tertinggi kita kepada Allah dan utusannya.Pertanyaannya sekarang adalah, seberapa besar cinta kita kepada Allah dan Rasulullah..?Sebesar apa usaha kita untuk menyesuaikan diri dengan titahNya..? Seberapa benci kita dengan hal-hal yang Mereka benci..? Seberapa cinta kita dengan hal-hal yang Mereka cintai..? Seberapa sering kita mengingat Mereka sehari-hari..? Dan apakah kita menjadi apa yang Mereka harapkan kita untuk menjadi..?Jawablah sendiri! Dan jawabanmu mencerminkan tingkat kecintaanmu terhadap Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Sabtu, 4 April 2009

Cinta dan Air Mata



salam...erm erm...subhanallah..baru2 ini saya terbaca satu artikal yg membuat sy berasa kagum dgn manusia yg bergelar wanita....wanita yg banyak pengorbanan terhadap agama dan keluarga..subhanallah bertapa hebat nya yang maha kuasa ini...dapat mencipta manusia yg digelar wanita..yang dikatakan."tangan yang menghayun buaian mampu mengoncang dunia."..

erm ingin sy memperbentangkan satu artikal yg sy baca ini untuk kita kongsi bersama..moga2 ianya dapat kita hayati bersama

Alhamdulillah malam semalam, Selasa 24.3.09 saya dapat mendengar penyampaian dari Puan Rasya Al Adlouni (Ummu Muhammad) yang merupakan isteri kepada As Syahid Dr Abdul Aziz Ar Rantisi di Masjid Negeri Shah Alam.
Melihat kepada kekuatan ucapannya dengan suaranya yang begitu bersemangat sambil berdiri terasa seolah-olah yang berucap itu adalah As Syahid Dr Abdul Aziz Ar Rantisi sendiri. Itulah tarbiyah yang telah dilaksanakan oleh Dr Abdul Aziz kepada isterinya yang akan meneruskan usaha-usaha dakwah dan jihad di Palestin walaupun beliau telah pergi menemui Allah swt dalam keadaan "Hidup Dan Mendapat Rezeki DariNYA".

Puan Rasya Al Adlouni adalah simbol kegigihan wanita Gaza yang telah membuktikan bahwa semangat dan kekuatan wanita yang beriman benar-benar boleh kita jadikan contoh tauladan bagi kaum wanita di negara2 umat Islam lain. Walaupun umurnya sudah 55 tahun dan kini mempunyai 20 orang cucu, beliau masih mampu berdakwah dan menyampaikan kebenaran tanpa ditimpa oleh perasaan lemah dan gentar. Marilah kita menelusuri jejak dan kekuatan wanita2 di Gaza yang sentiasa melahirkan pejuang2 dan mujahid2 yang akan membebaskan bumi Palestin dari penjajahanIsrael.

Inilah kisah sebuah bangsa di atas sejengkal Tanah Suci. Penduduk Syam yang merangkumi Palestin, Lebanon, Syria dan Jordan memang penduduk yang mempunyai sifat keteguhan. Banyak peristiwa yang pernah berlaku di sana dan akan banyak lagi yang kelak akan berlaku di sana di akhir zaman ini. Semua kita harus belajar dari peristiwa ini terutama umat Islam. Semua segi harus menjadi pelajaran termasuk dari sisi kemanusiaan sebagai wanita.


Tahun baru 2009 dimulai dengan kisah duka bagi umat Islam iaitu peperangan di Gaza. Pemandangan yang sangat memilukan. Namun Allah swt menjadikan peristiwa Gaza bukan sekadar untuk menjadi tontonan television dan bualan para wartawan untuk bulan tersebut.
Apa yang kita dengar dari berita:

1. Seorang ibu dari keluarga Samouni di Gaza melahirkan anaknya di tengah-tengah suasana pengeboman.

2. Seorang wanita mengatakan: "Tidak, tanah ini milik kami, apapun yang mereka lakukan tanah ini milik kami, kami akan tetap menentang mereka (Yahudi)."

3. Seorang wanita muda pergi ke kedai roti untuk membeli roti dan terpaksa beratur berjam-jam di tengah-tengah ledakan bom di Gaza. Ketika ditanya oleh wartawan mengapa ia tetap pergi ke kedai roti padahal ia dalam keadaan tidak selamat, ia menjawab: "Tinggal di rumahpun kami dibom sedangkan saya perlu membeli roti untuk keluarga di rumah, jadi saya perlu laluinya juga. kita hanya mati sekali."

4. Selama 22 hari perang, Israel berjaya membunuh 600 orang anak-anak Gaza dari lebih 1,300 mangsa yang meninggal, tapi selama masa itu pula lahirnya 3,500 bayi baru. Ramai wanita Gaza yang melahirkan kembar samada kembar dua atau kembar tiga.

Sungguh luar biasa, hanya sehari sesudah kedua pihak menyatakan gencatan senjatanya masing-masing, polis lalu lintas sudah bertugas di jalan-jalan di Gaza, bahkan sekolah dibuka kembali kurang dari seminggu sesudah itu. Para murid saling menyapa ketika pertama kali berjumpa: "Hai kamu masih hidup ya?"



Wilayah ini sudah tidak mempunyai bangunan parlimen, tidak mempunyai balai polis (walaupun anggota polisnya bertugas) dan seluruh bangunan pemerintah sudah hancur dibom bahkan masjid-masjid dan hospital serta sekolah tidak luput dari pengeboman.
Infrastrukturnya boleh dikatakan sudah hancur tetapi ternyata struktur masyarakatnya tidak hancur, sistem sosialnya tidak terhapus bersama bangunan-bangunanny a. Solat berjamaah tetap dilaksanakan di tengah-tengah hujan bom di antara runtuhan bangunan dan masjid. Bahkan masjid mengumpulkan dana dari sebahagian jama'ah yang masih mempunyai sesuatu untuk disumbangkan kepada jiran tetangganya yang lebih memerlukan. Inilah sebuah bangsa yang mempunyai daya tahan yang amat tinggi.

Jangan lupa, sebelum peperangan, Israel sudah mencekik Gaza dengan sekatan selama hampir 2 tahun dan itu menyebabkan semua penduduk Gaza mengalami kekurangan makanan kerana sukarnya untuk mendapatkan bahan makanan di samping harganya yang melambung tinggi.
Dengan berita-berita seperti di atas kita telah mendapatkan gambaran betapa anak-anak Palestin dari generasi ke generasi telah ditempa oleh ujian berat dengan pelindung mereka yang tetap teguh yang terdiri dari para ibubapa terutama para ibu yang tetap menggenggam prinsip kesabaran di tengah-tengah ujian yang amat berat itu.

Kita boleh meninjau beberapa kriteria yang menambah kesabaran mereka iaitu:

1. Tidak lemah mental mereka2. Tidak lemah penampilan mereka3. Tidak lemah aktiviti mereka
Dari berita-berita yang diterima, para wanita Gaza tidak lemah mental mereka dan tidak akan mengalah kepada penjajah Israel, di mana kebanyakan mereka berpandangan bahwa perjuangan menentang penjajahan tetap akan diteruskan. Tidak ada yang gementar ketakutan ketika mendengar deruan pesawat pengebom di atas kepala mereka. Jika ditanya, mereka berkata dengan nada tegas bahwa mereka tidak takut kepada tentera Israel dan akan melawan dengan senjata alat dapur, jika berhadapan secara terus. Inilah di antara tanda tidak wujudnya kelemahan mental di kalangan mereka.

Selain itu mereka tidak lemah penampilan di mana nampak jelas bahwa mereka tetap tegak ketika diwawancara oleh para wartawan, bahkan mereka masih boleh menyuarakan kekecewaan mereka kepada para pemimpin Arab yang tidak membantu mereka. Bahkan ada yang menunjukkan tangan ke arah kamera. Sikap tubuh mereka jelas menunjukkan bahwa mereka tidak lemah penampilan walaupun sesetengahnya dalam keadaan cedera dan menanggung kesakitan.
Mereka juga tidak lemah dalam aktiviti mereka di mana walaupun tersisa sedikit kesempatan, mereka terus menjalankan aktiviti mereka samada ke pasar berjual beli, memakamkan ahli keluarga dan kerabat sehingga sempat pula bersilaturahim sesama saudara mereka di pasar. Di tengah-tengah aksi pengeboman, mereka sanggup beratur untuk membeli roti dengan mempertaruhkan nyawa mereka. Bahkan adaseorang ibu yang melahirkan anak di tengah-tengah pengeboman dengan hanya dibantu oleh ibunya dengan menggunakan lilin di malam hari.
Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat dibuat:

1. Wanita Gaza adalah wanita yang sabar, ujian apapun yang menimpa tidak membuatkan mereka gentar ketakutan berbeza dengan wanita Yahudi di Selatan Israel yang sehingga perlu dibawa ke hospital kerana "stress" atau tekanan mental menghadapi roket2 Hamas.

2. Ketabahan mereka ternyata didasari oleh iman dan ketaqwaan kepada Allah swt. Kita melihat mereka mengekang perasaan kesedihan mereka dengan berdoa mengangkat tangan kepada Allah swt mengutuk kekejaman Israel ketika menghadapi keadaan di mana rumah mereka hancur dan ahli keluarga yang terkorban.

3. Kuatnya keganasan dan permusuhan Yahudi justeru membuatkan mereka tetap tegak, teguh dan menentang. Penentangan wanita Gaza bukan dengan mengangkat senjata, tetapi dengan menunjukkan keteladanan dalam sikap berani menghadapi kenyataan peperangan yang keras dan kejam ini di hadapan anak-anak mereka.

Nampak dari raut wajah mereka yang meskipun terurai dengan airmata tapi tetap berwajah tegar manakala anak-anak mereka menatap setiap bentuk bahasa badan ibu-ibu mereka.
Pendidikan apa lagi yang terbaik dan paling efektif selain dari pendidikan menzahirkan keteladanan dalam kesabaran?.



Cubalah kita amati bahasa tubuh mereka ketika diwawancara oleh para wartawan, baik semasa perang mahupun sesudahnya di mana keadaan mereka cukup tenang ketika menceritakan pengalaman mereka.

Kaum wanita di Gaza tidak sesekali menyukai peperangan, namun jika peperangan merupakan takdir bagi bangsanya, kaum wanitalah yang memikul beban berat sebagai mangsa korban. Merekalah yang pertama sekali merasakan sukarnya hidup seharian di tengah-tengah suasana perang bermula dari persoalan mencari keperluan sehari-hari hingga kepada usaha menenangkan anak-anak mereka yang ketakutan.

Belum lagi ditambah dengan jumlah mangsa korban utama sebagaimana di Gaza ini kerana senjata perang Israel sentiasa mengejar wanita dan anak-anak walaupun di tempat-tempat penginapan mereka..

Bagi bangsa yang terjajah dan dizalimi seperti ini, masa depan bangsanya terletak di bahu mereka. Kaum wanita Gaza tidak seharusnya menunjukkan kelemahan mental, ketakutan yang menimbulkan perasaan menyerah kepada musuh atau kelemahan aktiviti yang menyebabkan mereka tidak lagi dapat bergerak menjalani kehidupan mereka.
Jika sikap-sikap kelemahan tersebut yang dilihat oleh anak-anak mereka pada hari ini, maka kita dapat bayangkan bahwa dalam masa 10 tahun ke hadapan, wilayah yang sekarang ini bernama Gaza mungkin akan berdirinya bandar-bandar pelancongan Israel dengan nama Yahudi sebagaimana nama Ashdod, Ashkelon, Sderot, Kiryat Shimona dan lain-lain.

Ini kerana jika mereka (kaum wanita Gaza hari ini) lemah, maka anak-anak mereka akan tumbuh menjadi penakut dan mempunyai sikap mudah menyerah tetapi Alhamdulillah sekarang mereka tetap teguh dan InsyaAllah sampai hari Qiamatpun bangsa Yahudi tidak akan dapat merasa tenang dengan kezalimannya kerana akan sentiasa ada yang menentang mereka dari satu generasi ke generasi Palestin yangbaru.

Inilah yang seharusnya kita belajar daripada mereka.

Khamis, 12 Mac 2009

Memberi dan Menerima

memberi dan menerima??

salam ermm..ermm...kita biasa dgr tentang cekgu dgn anak murid nya,guru dgn anak buah nya,dan da'e dgn mad'u...apabila kita melihat kdg2 anak murid atau anak buah kpd cekgu atau guru pasti akan mengikut jejak langkah guru nya atau cekgu nya..ini kerana anak murid atau anak buah akan terkesan dgn apa dikatakan atau dibuat oleh guru atau cekgu...kerana cekgu atau guru yg memimpin dan memberi cahaya yg gelap kepada anak murid nya ataupun anak buah nya...saya tertarik dgn satu artikel yg telah menerangkan tentang masalah ini..so saya ingin berkongsi dgn pembaca2 tentang masalah ni agar kita dapat atasi nya...dan artikel ini saya ambik sedikit dr artikel yg pernah saya baca tentang masalah ini.


Secara tabie, lojik, dan sendirinya, seseorang murid akan meneladani gurunya dengan perkara yang dirasakan elok. Tetapi adalah suatu kesilapan, sekiranya dia menganggap pendapat-pendapat gurunya dan buah-buah fikirannya itu suci daripada kekurangan, yang tidak boleh ditentang dengan lojik dan pemikiran yang membetulkannya atau menolaknya.Jikalau itu yang berlaku, maka akal anak murid akan sentiasa terikat dengan akal gurunya, hatinya dengan hati gurunya, beramal dengan amalan gurunya, cintai apa yg dicintai, benci apa yang dibenci, bersemangat dengan apa yang gurunya bakar-bakarkan, lemah di waktu gurunya lemah, mara apabila gurunya mara, dan berundur tikamana gurunya berundur


Mad’u seperti ini, dia tidak mengetahui bahawa dia telah melakukan satu kesilapan yang besar, kerana telah menjadikan gurunya (pendakwah) terlindung daripada dua rujukan utama yang tiada kebatilan padanya iaitu ; Al-Quran dan As-Sunnah.Murid yang melakukan sedemikian, dia tidak mengetahui bahawa dia sebenarnya telah memotong ikatan rabbani di antara dirinya dengan Penciptanya. Dialah sahaja yang telah menghulurkan segala bekalan yang berterusan tika mana manusia tiada, dan telah menunjukkan perkara benar tika mana manusia berselisih pendapat, dan telah menunjukkannya jalan tika mana dia sesat.


Secara pastinya, kita dituntut untuk menghormati guru-guru kita dan orang-orang alim kita, usaha mereka, pendapat mereka, buah-buah fikiran mereka, dan kita sentiasa menyebut-nyebut mereka dengan perkara-perkara yang baik. Kita juga tidak boleh membiarkan diri kita dan orang lain untuk memburuk-burukkan mereka sekiranya pendapat kita berlainan dengan mereka, dan juga tidak mempamerkan kesalahan mereka sekiranya mereka tersilap.Ini kerana setiap manusia tidak terlepas daripada kesalahan, walau setinggi mana pun ilmu dan kemampuannya. Tetapi dalam masa yang sama kita dituntut untuk tidak meninggikan mereka ke satu darjat kesucian, dan menganggap setiap yang dikatakan itu betul, dengan tidak mempertikaikan pendapat mereka, atau tanpa melihat kembali pendapat mereka, atau menolaknya. Kita juga tidak dituntut untuk menganggap apa yang bertentangan dengan lisan mereka adalah salah dan tidak boleh untuk dikaji, atau ditelaah, atau diambil darinya.


Persoalan ini adalah tanggungjawab bersama di antara mad’u dan daie. Dengan peranan kedua belah pihak barulah dapat menyelesaikan masalah ini, dan mengehadkan kesan-kesan buruk kepada dakwah.
Pertama: Peranan Daie
  1. Sentiasa memberi taujihat dalam mencari keredhaan Allah. Walaupun itu merupakan bentuk-bentuk individu atau peribadi, tetapi itulah cara pengajaran tradisi yang dengannya Nabi s.a.w mentarbiyah para sahabatnya. Itulah yang mendorong Abu Bakr r.a mula-mula sekali bersuara ketika di awal pelantikannya;“Taatilah aku selagimana aku mentaati Allah kepada kamu, dan sekiranya aku melanggari perintah Allah, maka tiadalah ketaatan bagiku ke atas kamu”
  2. Melazimkan diri dengan ikhlas, tawadhuk dan tajarrud (total).
  3. Ikatkan mad’u dengan fikrah, bukan dengan dirinya selagimana dia mampu.
  4. Berani mengaku kesalahan sekiranya tersilap.
  5. Mendorong untuk berfikir dan berbincang dan kreatif dalam berfikir, serta tidak mengambil pandangan orang lain sebagai maksum, wajib diikuti dan dilaksanakan.
  6. Memberikan qudwah dan contoh dalam menghormati orang-orang yang bertentangan pendapat dan menyatakan sudut pandangannya, serta tidak mencela dan memburukkan mana-mana peribadi secara mutlak. Juga hanya menyebutkan perkara-perkara baik terhadap orang yang berselisihan pendapat, dengan menganggap mereka ini mujtahid, kadang-kadang betul kadang-kadang salah, seperti mana manusia lain.
  7. Menerima kritikan dengan hati yang gembira, dan membalas setiap pertanyaan tanpa bosan atau mengatakan kepada pengkritik mereka ini jahil. Dan juga elakkan daripada suka berdebat.
Kedua: Peranan Mad’u
  1. Bersifat Rabbani (ketuhanan) dan sentiasa menghadapkan akal, hati dan tubuh badan kepada Allah, bukan kepada peribadi.
  2. Tidak meletakkan darjat sesiapapun ke darjat yang suci daripada kesilapan, dan menjadikan pendapatnya sentiasa benar itu tidak boleh dibincangkan, walaupun dalam kemampuannya dan kedudukannya di sisi manusia.
  3. Sentiasa menggunakan fikiran dalam menilai apa yang diperkatakan manusia.
  4. Bebas daripada peribadi-peribadi tertentu, dan memisahkan di antara pengajaran mereka dan ikut mereka secara membabi-buta kepada mereka.
  5. Kemahuan untuk kreatif dan pembaharuan, dan pertambahan terhadap apa yang telah dicapai oleh orang lain, serta tidak menganggap apa yang yang telah dicapai oleh mereka itu adalah sehabisnya.
Ini kerana kekreatifan bagi akal tiada sempadan.Apabila perkara-perkara di atas berlaku, maka akan terhubunglah hati, akal dan jiwa dengan Penciptanya lebih kuat daripada mana-mana manusia. Pada ketika itulah kita tidak melihat sesiapa di depan kita melainkan Allah, sehinggalah walaupun yang berdiri di depan kita jutaan manusia. Maka kita akan terus mempertahankan prinsip-prinsip yang kita imani ini, sehinggalah walaupun semua orang melepaskan diri daripada amanah ini. Sehinggalah, walaupun tergolong dalam mereka (yang melepaskan diri itu) adalah mereka yang pernah menjadi pendokong dakwah sebelum ini.

Rabu, 4 Mac 2009

peribadi muslim

Adakah kita mempunyai ciri2 peribadi muslim?

Sikap Muslim Yang Diperlukan Masa Ini.
Iman al Syahid Hassan al Banna menyimpulkan terdapat 10 ciri asas keperibadian muslim yang perlu diwujudkan bagi menjadikan mereka bergerak dan beramal untuk Islam.


1. Tubuhbadan yang sihat dan kuat.
2. Aqidah yang sejahtera
3. Ibadah yang betul
4. Budiperkerti yang mantap.
5. Akal yang berilmu.
6. Kehidupan yang tersusun
7. Memelihara masa
8. Bermujahadah melawan nafsu.
9. Mampu berusaha
10. Bermanfaat kepada orang lain.

Jumaat, 27 Februari 2009

Binalah Jatidiri Muslim Sejati

belia-belia dinegara palestin


ermhh...salam..saya tersentuh hati apabila selepas membaca satu artikal yg dikarangkan oleh seseorang...dimana ianya menerangkan perlunya jatidiri yg perlu ada pada belia masa kini.. kadang2 terasa kesian pulak melihat belia pada masa kini..terutama sekali belia dinegara kita malaysia..belia-belia yg dinegara islam sibuk memperjuangkan agama dengan mengorbankan nyawa dan harta..tetapi belia kita dimalaysia langsung tidak mengambil kesedaran dgn apa yg terjadi...adakah bila sudah terhantuk dikepala sendiri baru nak tersedar??huh!!!! mungkin dah terlambat..kenapa terjadi sedemikian pada belia kita???....pasti ada jawapan nya...untuk mendapatkan jawapan nya saya kemukakan artikal yg dikarangkan oleh seorang hamba Allah...


...''Ingin saya berkongsi cerita diruang yang terbatas ini. Kisah seorang beliawanis penuntut IPTA di utara tanah air yang menggadaikan harta kesayangannya untuk membantu saudara seislam yang lain. Kisah berlaku di pulau pinang setelah program untuk palestin selesai di mana beliau telah bertemu dengan urusetia. Beliau memberikan 2 bentuk cincin dan seutas rantai batu permatanyanya untuk diinfaqkan dengan katanya, berikan ini kepada Hamas. Masya Allah
Hati saya juga terpaku dengan sebuah paparan di tv di mana seorang anak palestin pabila ditanya apakah anda takut dengan yahudi. Tahukah kalian apa jawapannya? Dengan wajah yang tenang dan tersenyum ia menjawab: Hasbunallahu wa ni’mal wakil(cukuplah Allah bagi kami dan Dialah sebaik-baik Pelindung)
Hati begitu tersentuh dengan kedua-dua kisah ini. Jauh di lubuk hati berkata, betapa mulianya dua belia remaja ini. Kisah seorang belia yang sangat-sangat merasai kegetiran hidup saudaranya yang jauh dari mata. Sanggup mengorbankan apa yang sangat disayangi dan dicintai oleh naluri. Seakan-akan mengulangi kisah ansar yang sanggup mendahulukan sahabatnya dari muhajirin mekah.Juga kisah anak palestin yang tersangat yakin dengan Allah. Begitu tinggi pergantungannya dengan Allah Baginya Allah sudah cukup. Tiada yang lain di hatinya selain Allah.
Ya Rabb.. di celah-celah kegawatan umat belia Islam yang tenggelam dengan mainan dunia, yang tercungap-cungap di lautan yang penuh tipu daya, masih ada yang hampir denganMU. Masih ada yang sentiasa menyahut seruanmu.
Aduhai para belia, inilah jatidiri yang kita mahukan. Punyai iman yang jitu. Dari iman inilah lahirnya rasa kasih sesama insan, rasa ingin memiliki redha Tuhan, benda baginya bukanlah kebahagiaan tetapi cinta Tuhan lebih ia dambakan. Cukuplah baginya Tuhan yang Satu, Yang Maha Besar Maha Penyayang. Baginya dunia hanyalah sementara, ladang untuk dituai hasilnya di akhirat sana.
Jatidiri inilah yang ingin kita bina. Yang Islam menjadi tunggaknya. Bukannya jatidiri ciptaan musuh durjana.yang penuh dengan tipudaya. Yang bertopengkan keindahan dan keseronokan yang sementara. Yang hanya ingin memporak peranda belia remaja kita. Dengan pelbagai budaya dan jenama yang direka. Khusus untuk merosakkan muslim yang belia remaja.
Aduhai belia. Kenalilah Islam. Dalamilah Islam nescaya kamu akan mencintainya. Selamilah perancangan musuh Allah, selidikilah ia nescaya kamu akan benci dan menjauhinya. Sedarlah kalian bahawa perancangan mereka yang ingin kita leka dengan kecantikan dunia, membuang masa dengan perkara yang tidak tentu hala, berbangga dengan barang jenama mereka dan sibuk puja memuja artis-artis yang rosak akhlaknya, ….telah memusnahkan belia remaja Islam kita. Kerana apa mereka mencipta itu semua? Tidak lain hanya untuk menghilangkan jatidiri belia Islam kita lalu menggantikannya dengan perbadi dan gaya hidup mereka.
Tahukah kalian siapakah yang melakukan semua ini? Merekalah bangsa yang sedang memijak-mijak, menghenyak-henyak dan membantai saudara-saudara kita nun di Palestin sana. YAHUDI LAKNATULLAH!
Untuk itu, bangkitlah. Binalah peribadi muslim sejati. Jauhi entiti ciptaan yahudi. Adakah kita masih mahu leka dibuai tipudaya musuh durjana sedang sahabat-sahabat sahabat kita nun di Palestin sana bersengkang mata menyabung nyawa mempertahan agama, keluarga dan tanah waqaf tercinta. Yang tidak punya masa hatta untuk mengurus diri apatah lagi melayani kehendak rasa seorang belia….''

Jumaat, 20 Februari 2009

Sedikit Petua Untuk Memilih



Orang Kuat Hanya Akan Bersama Orang Kuat
Biarkan Orang-orang Lemah Berkumpul dan Bersukaria di Alam Mereka

Inilah satu hakikat yang saya dapat setelah bersama dengan gerakan Islam untuk satu tempoh yang tidak sedikit. Hakikat ini semakin saya hayati dengan beberapa peristiwa yang berlaku dalam tempoh enam bulan kebelakangan ini. Benarlah apa yang diungkapkan oleh Rasulullah s.a.w. di dalam sebuah hadis yang maksudnya:
“Jiwa-jiwa ini seumpama tentera yang dibariskan. Mana-mana yang kenal-mengenal akan berkumpul dan mana-mana yang tidak kenal-mengenal akan berjauhan.” (Riwayat Muslim)
Imam Nawawi menafsirkan:
“Para ulama’ berkata bahawa topiknya adalah tentang perkumpulan yang berkumpul atau jenis-jenis manusia yang berlainan. Adapun perkumpulan itu adalah kerana sesuatu sifat yang Allah jadikan untuk mereka saling berkenalan …”
Imam Khatabi pula berkata:
“…. sesungguhnya jiwa-jiwa ini ada dua jenis yang berlawanan. Apabila ia masuk ke dalam jasad di dunia, jasad-jasad manusia akan berkumpul atau berjauhan berdasarkan sifat jiwa yang diciptakannya. Manusia yang baik akan cenderung kepada manusia yang baik manakala manusia yang jahat akan cenderung kepada manusia yang jahat. Wallahu a’lam.”
Tidaklah begitu sukar sebenarnya untuk kita memahami persoalan kenapa ada banyak organisasi Islam di tanahair dan kenapa satu-satu organisasi Islam itu mempunyai pemimpin dan pendokong yang lebih kurang sama sifatnya. Kesesuaian jiwa untuk bersama dengan sesetengah jenis manusia rupa-rupanya adalah fitrah manusia yang Allah ciptakan dari awal penciptaan manusia. Sesiapa yang memahami fitrah dan sunnah alam ini, akan redha dengan apa yang berlaku di alam dakwah di tanahair.
Apabila Diminta Memilih ….
Adik-adik muda tidak sepatutnya terdedah kepada isu pemilihan seawal mereka menjinakkan diri di dunia dakwah. Pembinaan mereka masih di peringkat tunas, kematangan mereka belum teruji dan maklumat yang mereka ada juga terlalu terbatas.
Tetapi kadang-kadang ada pemimpin organisasi Islam yang gelojoh dan takut pupus berusaha mati-matian untuk memberikan kata dua kepada adik-adik muda. Mereka makin yakin bahawa uslub memberikan kata dua ini berhasil setelah melihat beberapa kerat adik-adik muda yang termakan hujah-hujah emosi mereka. Apalah agaknya yang ada dalam fikiran mereka? Saya sungguh tak faham. Tanggungjawab mereka berat tetapi hujah-hujah liar yang mereka kumpulkan cukup menunjukkan bahawa mereka tidak buat kerja lain selain dari ini. Atau mungkin itu sahajakah yang mereka mampu lakukan di dalam dakwah ini?
Nasihat saya kepada adik-adik muda yang berdepan dengan isu ini adalah untuk melihat dan membandingkan.
Ingatlah bahawa organisasi dakwah yang kuat akan hanya mengumpulkan orang-orang kuat. Lihatlah tokoh-tokoh dan pimpinannya. Lihatlah juga ahli-ahlinya untuk dijadikan ukuran.
Organisasi dakwah yang lemah pula akan dipenuhi dengan orang-orang yang kurang mahir melakukan kerja dakwah, tidak ada produk dakwah, bercakap lebih dari kerja, masa muda dipenuhkan dengan agenda peribadi memenuhi tuntutan kerjaya … dah dekat pencen baru nak jadi fulltimer dakwah dan pengikutnya pula hanyalah pak turut yang tidak akan melawan walau pun apa yang berlaku dalam organisasi tersebut berlawanan dengan ilmu yang dipelajarinya.
Sesuatu organisasi dakwah ada budayanya tersendiri yang boleh diukur dengan pandangan mata kasar. Budaya itu lahir hasil dari tindakan ahli-ahlinya yang sama sifat dan tabiatnya antara satu sama lain. Budaya ini boleh dirasai oleh sesiapa yang mendekatinya. Saya pernah muda seperti adik-adik sekelian. Ketika muda saya mendekati beberapa organisasi Islam sebelum saya memilih. Ada budaya yang boleh ditafsirkan setelah mendengar kata-kata mereka dan bergaul dengan mereka.
Dakwah yang benar akan sentiasa berkembang. Produk-produk dakwah akan lahir hasil kerjasama setiap ahli di dalamnya. Jika ahli-ahli cenderung kepada penyebaran dakwah, produknya akan berligar di situ. Jika kecenderungannya adalah siasi, produknya sudah tentu lain dari yang pertama. Jika kecenderungannya hanya untuk menunggu peluang dan memperalatkan organisasi dakwah lain dari belakang, produknya akan lahir dalam bentuk yang tidak boleh dijangka. Untuk mengukur sesuatu organisasi dakwah itu berkembang atau tidak, bandingkanlah keadaannya 10 tahun lepas dengan hari ini. Bilangan ahlinya bertambah atau tidak? Pemimpinnya bertukar dan ada pelapis atau tidak? Kematangannya dalam membuat keputusan makin meningkat atau tidak? Semakin mampukah ianya untuk menangani isu ummah secara direct atau kekuatan dan kemampuannya masih di takuk lama?
Organisasi dakwah yang kuat akan meningkatkan kemampuan anda jika anda bergabung dengannya. Dari tahap anda hanya tahu amal tajmik ia akan meningkatkan anda ke arah penglibatan amal am dan terbuka dan seterusnya amal siasi. Organisasi yang lemah pula hanya akan berpusing di satu putaran dan memusingkan anda juga di situ. Anda akan tua di putaran tersebut bersama-sama dengan mereka. Mereka memang suka begitu. Jika anda sama tabiat dengan mereka, anda juga akan suka begitu. Atau anda akan meninggalkannya lalu mencari amal lain sesudah bosan dengan putaran tersebut.
Akhirnya ….. kuat … lemah ….jenis apakah anda untuk anda membuat pilihan?


hasil nukilan daripada ustaz muhammad fauzi ...moga2 kita mendapat manfaat

Isnin, 5 Januari 2009

Kem Lepasan Spm

Persatuan Belia Islam Nasional sekali lagi akan mengadakan KEM LEPASAN SPM bagi siri yang ketiga.

Program yang bakal memberi seribu satu pendedahan kepada semua bakal penuntut di Universiti dalam dan luar negara, serta panduan dan perkongsian pengalaman daripada penuntut-penuntut dari pelbagai Universiti !
Program ini juga bakal memberi persediaan mental di samping ketenangan fizikal dengan berbagai-bagai aktiviti dan games


Ahad, 4 Januari 2009

Sembahyang rawat penyakit kritikal

Sembahyang rawat penyakit kritikal
Kajian mengungkap gerakan solat terus dijalankan. Rugi bagi mereka yang tidak mengerjakan solat kerana tersembunyi kebaikan dalam setiap pergerakan solat. Mari kita mencari penjelasan hasil kajian oleh Jabatan Kejuruteraan Biomedikal Universiti Malaya. Prof Dr Wan Abu Bakar (kanan) bersama Dr Fatimah dan Ng Siew Chok bersama buku mengenai rahsia solat dari segi sains. HASIL kajian Jabatan Kejuruteraan Biomedikal Universiti Malaya mendapati setiap gerakan solat mempunyai manfaat tersendiri yang mampu meningkatkan tahap kesihatan secara menyeluruh.

Profesor Dr Wan Abu Bakar Wan Abas - Aktiviti Otot
Beliau yang mengkaji aktiviti otot memberitahu manusia perlu sentiasa melakukan regangan dan senaman kerana otot menjadi lebih kuat apabila selalu digunakan. Katanya, hasil kajian mendapati solat yang membabitkan gerakan tubuh seperti berdiri, tunduk dan bongkok menyamai senaman ringan. “Kebanyakan otot serta sendi bergerak ketika solat. Umat Islam beruntung kerana solat yang wajib dilakukan setiap hari menyamai aktiviti senaman dan regangan yang memperkuatkan sistem otot dan fizikal tubuh,” katanya. Dr Fatimah meneliti kertas bacaan ujian yang keluar dari alat analisis penyepadanan bio. Malah, katanya solat sama seperti terapi fizikal yang jika dilakukan secara berterusan dan betul menghasilkan kesan positif terhadap tubuh. Beliau berkata, kajian lebih teliti sedang dilakukan untuk mengenal pasti otot yang aktif ketika solat.

Ng Siew Chok - Isyarat Otak
Beliau berkata, perubahan kimia berlaku apabila otak aktif. Proses kimia yang menyebabkan pergerakan ion atau atom membawa cas elektrik boleh diukur menggunakan elektrod yang diletakkan pada kulit kepala. Sejenis alat, iaitu EEG (Electroencephalography) digunakan untuk mengukur isyarat otak daripada aktiviti elektrik. “Gelombang otak mempunyai beberapa frekuensi irama yang dipengaruhi oleh keadaan fizikal dan emosi. Jenis gelombang otak Alfa (8-13 Hz) menunjukkan keadaan tenang,” katanya Walaupun bukan Islam, Siew Chok kagum terhadap hasil kajian yang dilakukannya apabila mendapati keadaan dan pemikiran orang selepas bersolat tenang dan menyamai keadaan selepas bangun tidur. “Ada fenomena menarik dalam solat, iaitu keadaan berdiri seketika sebelum sujud sebagai peringkat paling tenang ketika bersolat. Saya bukan Islam dan diberitahu bahawa keadaan itu adalah tamakninah,” katanya. Ketika itu, katanya isyarat alfa meningkat secara mendadak yang menunjukkan seseorang itu berada dalam keadaan tenang. Siew Chok berkata, solat juga meningkatkan penumpuan terhadap sesuatu perkara dan memperkuatkan kuasa otak. Sehubungan itu, katanya solat membolehkan seseorang itu menyediakan otak untuk lebih bersedia terhadap sesuatu cabaran yang perlu dihadapinya dalam aktiviti harian
.
Dr Fatimah Ibrahim - Komposisi Tubuh
Beliau berkata, komposisi tubuh mengandungi empat komponen utama, iaitu tisu aktif, tisu tulang, komponen air dan lemak. Beliau berkata, ada beberapa kaedah untuk mengukur komposisi tubuh, tetapi kajian itu menggunakan Analisis Penyepadanan Bio yang menghasilkan keputusan tepat, pantas dan selamat, berbanding pengambilan darah. “Teknik ini tidak digunakan secara meluas di hospital negara ini, tetapi di Amerika Syarikat, teknik ini digunakan untuk menilai status penyakit seperti Aids, diabetes, demam denggi dan pelbagai penyakit kritikal lain,” katanya. Dalam kajian ini, katanya model untuk mendapatkan komposisi tubuh terbaik adalah dengan melakukan lima perkara, iaitu solat lima kali sehari, memahami maksud bacaan dalam solat, solat berjemaah, rukuk dengan betul (90 darjah) dan melentikkan jari kaki ketika duduk antara sujud dan tahyat akhir. Dr Fatimah berkata, orang yang tidak melakukan lima perkara ini mempunyai komposisi tubuh yang kurang baik. Katanya, kajian mendapati secara keseluruhan orang yang solat berjemaah mempunyai kesihatan lebih baik berbanding yang bersolat secara bersendirian. “Kita mendapati apabila berjemaah, orang yang melakukan solat bersentuh bahu ke bahu. Tubuh manusia seperti bateri. Ketika bersolat, cas tubuh manusia mengalir seperti dalam litar dan akhirnya meneutralkan cas tubuh. “Sebelum solat, ada orang yang penat dan ada yang tidak penat. Ketika solat, orang yang tidak penat dan mempunyai cas positif akan mengalirkan cas positif kepada orang yang letih dan mempunyai cas negatif,” katanya. Katanya, ini yang menyebabkan orang yang bersolat jemaah mempunyai badan bertenaga dan lebih tenang. Dr Fatimah berkata, solat tarawih dan berpuasa juga memberi kebaikan dan ini terbukti berdasarkan kajian yang dilakukan. Sebelum Ramadan bermula, katanya komposisi badan diukur dan selepas 21 hari berpuasa, komposisi tubuh yang diukur semula mendapati keadaan tubuh sihat seperti kolesterol rendah akibat kadar pembakaran lemak yang meningkat serta paras glukos rendah. Selain itu, katanya posisi tubuh (posture) dalam solat dapat mengubat sakit pinggang. Malah jika berjumpa doktor, pesakit disuruh melakukan senaman seperti berdiri dan membongkokkan tubuh yang menyamai gerakan solat. Beliau berkata, keputusan positif itu adalah berdasarkan ukuran saintifik dengan meletakkan beberapa sensor (pengesan) di tulang belakang pesakit untuk melihat isyarat otot. Katanya, hasil kajian mendapati pesakit yang mengikuti terapi solat selama sebulan, iaitu dengan membuat rukuk 90 darjah, sakit pinggangnya berkurangan. “Ini membuktikan terapi solat boleh digunakan untuk merawat sakit pinggang. Kita akan menerbitkan buku kedua terapi solat yang bukan saja sesuai untuk wanita normal, tetapi untuk wanita mengandung. Bukan Islam juga boleh mengikuti terapi ini dengan melakukan senaman sama seperti gerakan solat,” katanya. Jangan terkejut kerana solat boleh merawat Erektil Disfungsi (ED) atau lebih dikenali sebagai mati pucuk, masalah kesihatan yang lelaki amat takut. Untuk lelaki normal, keupayaan seksual adalah tiga kali penegangan ketika tidur dan volum ketika ketegangan mesti lebih 200 peratus. “Kajian dilakukan dengan mengukur zakar (pesakit diajar melakukan ukuran). Pada bulan pertama, tiada ketegangan langsung, tetapi selepas melakukan terapi selama dua bulan iaitu dengan melakukan solat tambahan, sudah ada ketegangan dan volum mencapai tahap normal,” katanya. Beliau berkata, terapi adalah dengan cara melakukan solat sunat sebanyak tiga kali seminggu dengan setiap terapi sebanyak 12 rakaat atau kira-kira 30 minit Selain itu, katanya antara hasil kajian yang menarik perhatian pakar sakit jantung ialah mengenai kadar denyutan jantung kerana selama ini, kajian saintifik lain menyatakan bahawa kadar denyutan jantung paling rendah adalah ketika berbaring. “Kajian mendapati ketika solat, keadaan sujud mencatatkan kadar denyutan paling rendah dan lebih baik berbanding ketika baring. Ini menunjukkan posisi tubuh ketika solat adalah bagus,” katanya. Sehubungan itu, katanya kajian akan dilakukan dengan lebih meluas untuk melihat sama ada posisi tubuh ketika solat boleh merawat sakit jantung. Katanya, pakar jantung gembira dengan hasil kajian itu kerana boleh memperkenalkan terapi solat kepada pesakit jantung untuk melakukan senaman. Ketika ini, setiap pesakit jantung perlu melakukan senaman selama 30 minit setiap hari.

Qardawi : Tiada siapa terkecuali daripada mempertahankan Gaza.

Sabtu ,03/01/2009 -Ulama' terkenal Islam , Sheikh Yousef Al-Qaradawi telah menegaskan Jumaat lalu bahawa ummah Muslim dari Maghribi ke Indonesia berkewajipan mempertahankan Semenanjung Gaza, dan melindungi tanah Islam daripada pihak musuh.

"Menyokong penduduk Palestin di Gaza adalah satu kewajipan agama pada setiap individu Islam dan tiada siapa dikecualikan daripada tugas tersebut " ujar Qaradawi dalam satu ceramah beliau sebelum perhimpunan besar-besaran di Qatar, Doha.

Beliau turut menegaskan umat Islam perlu bersedia berkorban harta benda dan apa sahaja yang bernilai demi membantu saudara mara kita di Gaza.